Selalu ada jalan keluar!

Akhirnya, akhirnya, akhirnya! Hal penting harus diucapkan tiga kali!
Setelah hilang pada tanggal 24 Juli 2014, pada tanggal 7 November 2015, berhasil melihat Yuna kembali.
Facetime dengan si kecil, betapa mengerikannya kalau seorang papa harus mengajarkan anaknya sendiri untuk panggil dirinya sebagai “PAPA”...

Satu tahun, Tiga bulan, plus tiga belas hari, jamnya? nope, mana mungkin dihitung sedetail itu.
Dikesempatan sebelumnya, sempat dibawa ke rumah, ketika mantan istri meminjam Lin xin buat ke acara ultah anak vita delta sari, selama memang mamanya ada kemauan bertemu, selalu tersedia.
Orang tua yang mana tidak gembira akan anak pulang ke rumah, nenek terutama, ketika menanyakan kesannya melihat si kecil, nada senang campur kasihan, perkataan yang terpotong di tengah pembicaraan, semua itu membuat papa tercekat tenggorokannya. 
Anak mana pun, anak siapa pun berhak mendapatkan kehidupan yang nyaman dan bahagia, entah alasan apapun dari orang tua yang gagal menyediakan kondisi tersebut, maafkan papa, dan juga mama kalian yang gagal menyediakan. 

Kejadian yang selanjut ini bukanlah rekaan.
Lin xin yang sudah sekian lama tidak pernah melihat meimeinya sendiri, ketika diketemukan pertama kali, keduanya hanyalah berdiam, tidak ada komunikasi bentuk apa pun.
Ketika pulang si kecil, nenek memberikan angpao ulang tahun yang tidak bisa dihadiri kita semua kepada si kecil, dan Lin xin melihatnya.
Kakek yang pulang kerja malamnya, langsung si cece lapor kepada kakeknya.
Bahwa anak yang datang tadi bukanlah Yuna, adiknya! kenapa nenek memberikan uang kepada dia!
Yang tadi itu bukan Yuna!
Dibalik kegelian itu hanyalah tersisa kengerian yang sangat, betapa waktu bisa menghapus segala ingatan manusia.
Setahun lebih tanpa melihat anakku sendiri, apakah aku masih ingat dia?
Di dalam hp dan laptop selalu tersimpan foto anak, yang oleh diriku yang super freak akan penggolongan, dimasukan ke dalam folder yang diurutkan sesuai bulan ambilnya.
Melihat foto anak buat mengingatkan diriku bahwa apa yang telah terjadi, apa yang telah hilang dari hidup, dan apa yang harus dilakukan untuk mengembalikannya.
Waktu yang hilang diantaranya tidak akan bisa kembali lagi, waktu hanya akan terus melalu...

Tapi, selalu saja ada perasaan tidak enak kalau berurusan dengan mantan istri, ini akibat fobia? betapa tidak, sepanjang tahun tanpa ketenangan.
Selalulah berharap akan ada yang baik akan terjadi, doakanlah mantan istri buat bisa sadar, kalau dibilang tidak dendam, itu namanya munafik, semua doa buat kebaikan anak, bagaimana dengan mama dari anakku? aku cuma bisa bilang, manusia berbuat, langit yang akan hakimi di kemudian hari.
Well, aku juga pasti bukanlah manusia sempurna, waktu yang akan membuktikan.

Papa juga harus jujur kepada anaknya, pernikahan yang membuahkan tiga kehamilan, dua kelahiran ini membuat banyak orang patah hati, nangis dan air mata selalu menemain empat tahun pernikahan. 
Papa tidak pernah akan memaafkan diri sendiri karena melepaskan anaknya, si kecil. 
Namanya kehidupan tidak akan pernah seperti kita harapkan, Shit happens.
Untuk sekarang, cece, Lin xin dibawah didikan keluarga papa, si kecil yang ikut mamanya, pesan dari papa yang utama adalah, jangan pernah kompromi mengenai hidup kalian, tuh itu hidup kalian, selama ada yang terbaik tersedia, kenapa tidak usaha?
Tidak pernah coba, itu sudah kalah di awal, berbuatlah maksimal buat hidup kalian di masa depan.
Semoga kalian tidak perlu membaca ini semua...

Di kesempatan hari ini, yang awalnya katanya si kecil mau dititipkan buat semalam, membuat semua orang dalam keluarga gembira.
Nenek yang membawa keduanya bermain bersama.
Yah, cece membagi mainannya, mereka bermain di rumah yang mereka tempati waktu kecil.
Semuanya kalau bisa seperti ini terus betapa indahnya...
Yuna dijemput kembali pada malam harinya.

Apakah aku ingin ketemu si kecil sekarang?
Tidak.

Apakah yang bisa aku lakukan untuk dia sekarang?
Melihat anakku yang tumbuh di lingkungan yang beda, memikirkan pola makannya, memikirkan perhatian mamanya padanya, memikirkan perubahan musim sudah dekat, memikirkan ulang tahunnya yang terlewat dua kali, memikirkan dirinya yang kesepian, memikirkan ajaran yang diterima, memikirkan ini dan itu... 
Aku sudah siap jadi orang jahat.
Jikalau ada kesempatan bertemu,
Melihat sehari dalam seminggu, atau tiap hari, tapi akhirnya tuh kembali ke rumah yang beda? Tidak akan mau seperti itu.
Melewatkanlah waktu kecilnya tanpa diriku.
Hidup ini tidak akan pernah adil.
Perselisihan orang tua yang cacat, anakku yang menjadi korban kerusakan rumah tangga. Kata hukum istilahnya, anakku diputuskan diberikan kepada mamanya.
Sudah tidak berniat memperebutkan sesuatu di depan anak.
Pada usia 14, anak berhak memilik ikut orang tua yang dia mau. Tidak tertutup kemungkinan memilih sebelum usia 14 kan!
Waktu yang terlewatkan ini, banyak hal yang terjadi, ke depan pun juga masih akan ada kejadian yang akan merubah arus hidup kita semua.

Selalu akan ada jalan keluar, punyalah keyakinan!



评论